Sunday, March 27, 2016

SEJARAH KREATIVITAS

Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihannnya masing-masing, dan kecenderungan dari tiap-tiap insa tersebut, berupaya dengan keras untuk menutupi kekurangannya dengan kelebihan yang dimiliki, sehingga dengan bekal potensi yang dimiliki tersebut, setiap manusia berusaha untuk menunjukkan eksistensinya.Sesuatu yang cukup nampak, dengan perangai yang "halus" adalah akal pikiran manusia, sebagai lokomotif untuk menunjukkan jalan atau arah hidup yang akan digeluti, sehingga disebut dengan profesi.

"Kreativitas bukanlah menemukan sesuatu, tetapi membuat sesuatu yang lain setelah ditemukan."

SEJARAH KREATIVITAS

- James Russell Lowell -

Adanya perhatian pada kreativitas mulai muncul pada tahun 1950an. Pada tahun 1967 terbitlah jurnal yang membicarakan mengenai kreativitas yaitu The Journal of Creative Behavior dan pada permulaan tahun 1988 terbit pula The Creativity Research Journal.

Sejarah studi kreativitas paling tidak telah menghadapi enam hal yaitu:

1. Studi kreativitas berasal dari ilmu kebatinan dan kerohanian yang tidak menyentuh sama sekali hal-hal ilmiah.
2. Adanya kesan menghubungkan kreativitas dengan pendekatan perdagangan yang pada akhirnya mengurangi pendalaman teori psikologi dan riset psikologi.
3. Teori dan metodologi yang digunakan untuk kreativitas, awalnya terpisah dari teori dan psikologi secara empirik. Terkadang hasil dari hasil dari studi kreativitas tersebut dapat dijadikan pelengkap terhadap bidang kajian psikologi secara keseluruhan.
4. Munculnya permasalahan definisi dan ukuran-ukuran kreativitas dalam suatu peristiwa. Yang kurang diperhatikan sebelumnya.
5. Adanya pandangan bahwa kreativitas merupakan hasil dari proses dan struktur yang luar biasa sehingga tidak memerlukan studi kreativitas yang terpisah.
6. Perubahan dari pendekatan ketidakdisiplinan ke kreativitas memiliki kecenderungan untuk memandang bagian kreativitas sebagai keseluruhan peristiwa. Yang terkadang sering membuat kita memandang kreativitas sebagai visi yang sempit sehingga persepsi mengenai kreativitas tidak pernah sungguh – sungguh.

Menurut saya kreativitas manusia itu akan tumbuh apabila manusia itu berada dalam suatu tekanan yang mengharuskan dirinya untuk berpikir agar mendapatkan sebuah ide. Apabila manusia tertekan mereka dengan situasi apapun dan dengan cara apapun akan dapat berpikir secara kreatif. Contohnya seperti orang-orang yang hidup di kutub. Karena mereka hidup di tempat yang bersuhu ekstrim dan juga badai salju, mereka harus mempunya tempat untuk menghangatkan badan karena manusia tidak dapat bertahan di dalam suhu yang ekstrim dalam waktu yang lama. Maka orang-orang di kutub membangun sebuah rumah yang berbentuk kubah yang disebut sebagai iglo untuk menghangatkan badan dan juga bertahan dari badai salju.

No comments:

Post a Comment